Senin, 26 September 2011

BELA NEGARA : UPAYA MERAMU PADU PERANAN SEMUA KOMPONEN PERTAHANAN

Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja serta tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya (Budiardjo, 2002: 40). Dalam alam kehidupan modern sekarang ini, setiap orang menjadi warga dari suatu negara. Tidak ada seorang pun yang dapat terlepas dari rangka negara dan kondisi seperti ini menuntut diri orang tersebut memiliki loyalitas terhadap negaranya.

Demikian pula dengan warga negara Indonesia, semua terikat dalam komunitas dan organisasi bernama NKRI. Sebagai bagian dari komunitas asosiasi negara, warga negara dituntut memiliki loyalitas terhadap negaranya (baca: NKRI). Djiwandono dalam Widiastono (2004: 26) menyebutkan, kewarganegaraan merupakan wujud loyalitas akhir dari setiap manusia modern. Bentuk loyalitas seperti itu memperlihatkan
hubungan yang saling melengkapi antara negara dan warganya. Negara sebagai asosiasi bersama merupakan instrumen yang eksistensinya sangat bergantung pada peran warga negara, sementara itu warga negara membutuhkan negara sebagai tempat menjalankan proses sosialnya.

Secara lebih jauh, hubungan negara dan warga negara terjelma secara lebih jelas dalam koridor adanya hak dan kewajiban. NKRI, seperti juga negara-negara lainnya di jagad raya ini, memiliki kewajiban terhadap warga negaranya. Kewajiban negara terhadap warga negara adalah memberikan kesejahteraan hidup maupun
keamanan lahir batin. Negara harus dapat menjamin hak-hak mendasar dan harkat martabat yang dimiliki warga negara sebagai manusia. Secara legal formal, kewajiban negara terhadap warga negara Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 meliputi mewujudkan cita-cita dan tujuan negara.

Ingin tahu lebih banyak tentang BELA NEGARA : UPAYA MERAMU PADU PERANAN SEMUA KOMPONEN PERTAHANAN Silakan baca lebih lengkap dengan mendownload materi ini yang merupakan materi Seminar Orientasi Bela Negara di Universitas Negeri Yogyakarta, tanggal 16 Januari 2010.Untuk mendapatkan materi ini silakan langsung di klik link berikut ini : DOWNLOAD : BELA NEGARA : UPAYA MERAMU PADU PERANAN SEMUA KOMPONEN PERTAHANAN (pdf).

Selasa, 20 September 2011

KEPEMIMPINAN MASA DEPAN

Banyak pengalaman dari beberapa orang yang karena tugasnya mereka otomatis menjadi pemimpin, baik pemimpin sebuah perusahaan, pemimpin masyarakat di suatu daerah, pemimpin suatu kelompok tertentu, maupun pemimpin kelompok militer. Sadar atau tidak, mereka telah mempraktekkan dunia kepemimpinan atau Leadership, walaupun mereka jarang membaca teori, mengikuti ceramah ataupun belajar tentang ilmu kepemimpinan. Tidak sedikit dari mereka yang berhasil memimpin, dan bahkan tidak jarang yang menjadi terkenal karena pengalaman yang dimiliki karena memimpin.

Banyak dari mereka menjadi pemimpin karena status, misalnya menduduki jabatan tertentu atau punya anak buah banyak. Namun banyak pula dari mereka menggunakan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi dan kelompok bahkan ada yang tidak menghiraukan dasar-dasar kepemimpinan sama sekali. Akibatnya banyak yang tidak disenangi oleh anak buahnya, bahkan yang dibenci atau jadi bahan pembicaraan yang tidak baik di kalangan anak buahnya. Pemimpin yang memiliki sifat tersebut dikatakan tidak memiliki sifat kepemimpinan yang baik.


Berkaitan dengan kepemimpinan telah timbul beberapa pertanyaan yang cukup menonjol antara lain:
  • BAGAIMANA SEBENARNYA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK?
  • BISAKAH PEMIMPIN BERPERILAKU BURUK BERUBAH MENJADI BAIK?
  • BAGAIMANA BILA TERLANJUR MENJADI PEMIMPIN HANYA KARENA STATUS ATAU MEMILIKI ANAK BUAH NAMUN TIDAK PUNYA ILMU KEPEMIMPINAN?
Pertanyaan di atas banyak disampaikan masyarakat umum dan juga anggota militer. Oleh karena itu dengan adanya Ceramah Kepemimpinan Masa Depan ini diharapkan para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta nantinya mampu mendapat jawaban semua pertanyaan tersebut di atas. 

Ingin tahu lebih banyak tentang KEPEMIMPINAN MASA DEPAN? Silakan baca lebih lengkap dengan mendownload materi Kepemimpinan Masa Depan yang merupakan materi ceramah kepada para Mahasiswa UNY, tanggal 25 April 2007. Untuk mendapatkan materi ini silakan langsung di klik link berikut ini : DOWNLOAD : KEPEMIMPINAN MASA DEPAN (pdf).

Rabu, 14 September 2011

LEADERSHIP & IT : KITA MENJEMPUT MASA DEPAN

Tahukah anda Fenomena Dunia Tanpa Batas? Ada Wikileaks, ada Indoleaks. Ada ruang privat, ada ruang publik. Ada koneksi & korelasi "yang sulit diduga" masa dulu, sekarang dan masa depan. Ada kondisi offline, ada kondisi online. Ada gambaran virtual time, ada gambaran real time. Ada trend multi : media, platform, dan channel.

Tahukah anda, 10 Keahlian IT Paling Dicari Tahun 2011? Yaitu : 1. Programming & Application, Development ~ Jantung ICT, 2. Project Management ~ Kapabilitas Manajer, 3. Help Desk/Technical Support ~ Kepuasan konsumen, 4. Networking ~ Jaring laba-laba, 5. Security ~ Tiada pernah surut, 6. Data Center ~ Cloud computing, 7. Web 2.0 ~ Keniscayaan masa depan, 8. Telecommunication ~ Konvergensi, 9. Business Intelligence ~ Strategi perang, dan 10. Collaboration Architecture ~ Fungsi!

In Action : Success Skill, Himakom UGM
Ingin tahu lebih banyak tentang Leadership & IT dalam konteks masa depan? Silakan baca lebih lengkap dengan mendownload materi tersebut yang merupakan materi ceramah saya dalam acara Himpunan Mahasiswa Komputer UGM yang bertajuk Success Skill tanggal 27 Desember 2010 di Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Silakan langsung di klik link berikut ini : DOWNLOAD LEADERSHIP & IT : KITA MENJEMPUT MASA DEPAN (pdf).

Senin, 12 September 2011

MENINGKATKAN WAWASAN BELA NEGARA DI TENGAH PERMASALAHAN KEDAULATAN NKRI

Tahukah anda, sejarah bicara, Uni Soviet runtuh pada usia 70 tahun, Yugoslavia hancur pada usia 45 tahun, dan sejarah akan membuktikan, bagaimana dengan Indonesia masa depan yang tahun 2011 ini telah berusia 66 tahun.

Tahukah anda, menurut Emille Durkheim (Doyle P Jhonson; 1985) kesadaran kolektif adalah perasaan individu sebagai anggota suatu kelompok (negara) dan karena kesadarannya itu individu bertanggung jawab untuk melakukan apa yang dituntut oleh kelompoknya (negaranya). Sedangkan kita ketahui, bahwa Nasionalisme Primordial itu menunjukkan adanya kecenderungan kesetiaan rakyat tertuju kepada kerajaan, kedaerahan, golongan, kesukuan, dan agama. Dan Nasionalisme Modern itu menunjukkan adanya kesetiaan kepada Cita-cita Nasional dan Tujuan Nasional, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Kedaulatan Rakyat, 22 November 2010

Ingin tahu lebih banyak tentang MENINGKATKAN WAWASAN BELA NEGARA DI TENGAH PERMASALAHAN KEDAULATAN NKRI? Silakan baca lebih lengkap dengan mendownload materi Meningkatkan Wawasan Bela Negara di Tengah Permasalahan Kedaulatan NKRI yang merupakan materi ceramah saya dalam Workshop Nasional Bela Negara UKM Resimen Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 20 November 2010. Materi ini silakan langsung di klik link berikut ini : DOWNLOAD : MENINGKATKAN WAWASAN BELA NEGARA DI TENGAH PERMASALAHAN KEDAULATAN NKRI (pdf).

Kamis, 08 September 2011

NASIONALISME DAN BELA NEGARA

Tahukah anda, bahwa nasionalisme tidak tergantung pada ras, bahasa dan agama. Hal ini menurut Ernest Renan (Sarjana Perancis, 1823 – 1892). Sebagai contoh, China dan Jepang, mempunyai ras sama-sama kuning, negaranya berbeda, masing-masing membentuk bangsa China dan Jepang, serta tidak ingin menyatukannya. Belgia, sebelah Utara berbahasa Belanda, sebelah Selatan berbahasa Perancis, tetapi mereka adalah bangsa Belgia. Swiss, sebelah Utara berbahasa Jerman, sebelah Barat berbahasa Perancis, sebelah Selatan berbahasa Italia. Ketiga bahasa tersebut diakui sebagai bahasa resmi. Amerika, banyak sekali ras, bahasa, & agama. Di Timur Tengah, Mesir dan Maroko, sama-sama berbahasa Arab dan bahkan sebagian besar beragama Islam, tetapi mereka membentuk bangsa sendiri-sendiri.

Tahukah anda, keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi.

Harian Bernas Jogja, 21 Juni 2011

Ingin tahu lebih banyak tentang Nasionalisme dan Bela Negara? Silakan baca lebih lengkap dengan mendownload materi Nasionalisme dan Bela Negara yang merupakan materi ceramah saya untuk Calon Perwira Remaja lulusan AAU Tahun 2011 di Gedung Sabang Merauke AAU, Yogyakarta, tanggal 22 Juni 2011. Materi ini terbagi dalam dua file (silakan langsung di klik link berikut ini) : DOWNLOAD : Nasionalisme dan Bela Negara Bag. I (pdf) dan DOWNLOAD : Nasionalisme dan Bela Negara  Bag. II (pdf).